1.Etika dalam membuat web Science
Dibawah ini adalah etika-etika dalam menggunakan webscience yaitu sebagai berikut:
1.Jangan menyindir, menghina, melecehkan, atau menyerang pribadi seseorang/pihak lain.
2.Jangan sombong, angkuh, sok tahu, sok hebat, merasa paling benar, egois, berkata kasar, kotor, dan hal-hal buruk lainnya yang tidak bisa diterima orang.
3.Menulis sesuai dengan aturan penulisan baku. Artinya jangan menulis dengan huruf kapital semua (karena akan dianggap sebagai ekspresi marah), atau penuh dengan singkatan-singkatan tidak biasa dimana orang lain mungkin tidak mengerti maksudnya (bisa menimbulkan salah pengertian).
4.Jangan mengekspose hal-hal yang bersifat pribadi, keluarga, dan sejenisnya yang bisa membuka peluang orang tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal itu.
5.Perlakukan pesan pribadi yang diterima dengan tanggapan yang bersifat pribadi juga, jangan ekspose di forum.
6.Jangan turut menyebarkan suatu berita/informasi yang sekiranya tidak logis dan belum pasti kebenarannya, karena bisa jadi berita/informasi itu adalah berita bohong (hoax). Selain akan mempermalukan diri sendiri orang lainpun bisa tertipu dengan berita/info itu bila ternyata hanya sebuah hoax.
7.Andai mau menyampaikan saran/kritik, lakukan dengan personal message, jangan lakukan di depan forum karena hal tersebut bisa membuat tersinggung atau rendah diri orang yang dikritik.
8.Selalu memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Artinya jangan terlibat dalam aktivitas pencurian/penyebaran data dan informasi yang memiliki hak cipta.
9.Jika mengutip suatu tulisan, gambar, atau apapun yang bisa/diijinkan untuk dipublikasikan ulang, selalu tuliskan sumber aslinya.
2.Konten yang harus diutamakan
Dibawah ini adalah etika-etika dalam menggunakan webscience yaitu sebagai berikut:
1.Jangan menyindir, menghina, melecehkan, atau menyerang pribadi seseorang/pihak lain.
2.Jangan sombong, angkuh, sok tahu, sok hebat, merasa paling benar, egois, berkata kasar, kotor, dan hal-hal buruk lainnya yang tidak bisa diterima orang.
3.Menulis sesuai dengan aturan penulisan baku. Artinya jangan menulis dengan huruf kapital semua (karena akan dianggap sebagai ekspresi marah), atau penuh dengan singkatan-singkatan tidak biasa dimana orang lain mungkin tidak mengerti maksudnya (bisa menimbulkan salah pengertian).
4.Jangan mengekspose hal-hal yang bersifat pribadi, keluarga, dan sejenisnya yang bisa membuka peluang orang tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal itu.
5.Perlakukan pesan pribadi yang diterima dengan tanggapan yang bersifat pribadi juga, jangan ekspose di forum.
6.Jangan turut menyebarkan suatu berita/informasi yang sekiranya tidak logis dan belum pasti kebenarannya, karena bisa jadi berita/informasi itu adalah berita bohong (hoax). Selain akan mempermalukan diri sendiri orang lainpun bisa tertipu dengan berita/info itu bila ternyata hanya sebuah hoax.
7.Andai mau menyampaikan saran/kritik, lakukan dengan personal message, jangan lakukan di depan forum karena hal tersebut bisa membuat tersinggung atau rendah diri orang yang dikritik.
8.Selalu memperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Artinya jangan terlibat dalam aktivitas pencurian/penyebaran data dan informasi yang memiliki hak cipta.
9.Jika mengutip suatu tulisan, gambar, atau apapun yang bisa/diijinkan untuk dipublikasikan ulang, selalu tuliskan sumber aslinya.
2.Konten yang harus diutamakan
Konten yang berkualitas memang mempunyai idealis tersendiri bagi pembaca dan juga sebagai pemilik konten tersebut. banyak topik yang membahas hal ini namun persaingan konten untuk saat ini sangat keras sekali sehingga mau tidak mau kita pengelola website dan blog harus membangun konten yang berkualitas juga.
Konten berkualitas bukan hanya mengacu pada mesin pencari namun juga mengacu pada minat pembaca. ide dan melakukan riset keyword yang tepat belum tentu bisa mendatangkan trafik yang banyak, karena perlombaan diserp saat ini sangat ketat sekali dan juga algoritma hummingbird dari google selalu mengangkat bendera kuning dan merah. tentu saja ini hal yang sulit sekali, belum lagi ditambah dengan banyaknya web atau blog baru yang bermunculan. ini menambah sesak dipage one. banyak cara dan upaya yang bisa kita lakukan agar tetap eksis dilapangan yaitu dengan konten berkualitas, berikut ini trik cara membuat konten yang berkualitas untuk membangun seo :
Cara Membuat Konten Berkualitas Untuk Membangun SEO
UNTUK MEMBUAT KONTEN BERKUALITAS PILIH TOPIK YANG MENARIK
Memilih topik yang akan menarik bagi audiens. topik yang bagus tentu saja banyak yang menyukai hal ini terutama untuk mendatangkan pengunjung di web. usahakan topik yang menarik haruslah mengacu pada pembaca web kita. bukan hanya mengacu pada keyword atau hanya sekedar memberi informasi belaka. teruskan dengan penguraian yang baik untuk membuat betah pembaca di web atau blog kita.
MEMBUAT KONTEN YANG UNIK DARI PADA YANG LAIN
Kalau topik atau judul konten yang sudah menarik kita berfokus pada konten yang unik dan menarik juga tentunya, banyak mengatakan kalau membaut konten yang unik sangat diutamakan, untuk itu kita sebelum menulis ambil beberapa sumber yang menarik yang akan kita buat konten, ambil cuplikan yang kita anggap potensial untuk ditulis. namun satu jangan sekali-kali kita mengcopy artikel tersebut, belajar sportif disetiap membuat artikel. gaya dan tulisan kita adalah keunikan. pembaca akan lebih suka dengan gaya kita bukan dengan gaya orang lain.
BERLAKU KONSISTEN DISETIAP ARTIKEL
Memang membangun konten untuk seo bisa diakui sangat berat, rasanya karena selain kita membuat konten yang unik dan menarik pengunjung tentu saja konten tersebut harus juga di imbuhi dengan seo, untuk seo sendiri bermacam-macam sekali, baik itu keyword yang berfrase atau juga dengan membuat backlink untuk artikel kita, maka dari itu kita harus konsisten dalam setiap artikel yang kita tulis.
3.Meta data pada web Science
Jadi, apa itu metadata? Mengutip dari apa yang tertulis di Wikipedia [4], metadata merupakan informasi yang mendeskripsikan tentang suatu himpunan data. Metadata yang dberikan pada suatu himpunan data sifatnya tidak akan mengubah isi atau inti dari data tersebut. Metadata akan memberikan suatu informasi “tambahan” yang dapat memberikan peran lebih terhadap himpunan data. Terhadap definisi metadata tersebut, Tony Gill menguraikan bahwa metadata semestinya tidak hanya didefinisikan sebagai “data about data” saja, karena pada perkembangannya suatu himpunan atau kumpulan metadata dapat diperlakukan sebagai sebuah catalog, sebagai contoh Google yang memanfaatkan hal ini. Sehingga Tony Gill memiliki definisi metadata sebagai “a structured description of the essential attributes of an information object.”
Mengapa metadata penting? Menurut Anne J. Gilliland [5], mengatakan bahwa pembuatan dan pemeliharaan metadata membutuhkan suatu usaha yang tidak murah. Namun dengan adanya metadata dapat memberikan beberapa kesempatan keuntungan yang akan diperoleh secara langsung maupun tidak,antara lain: meningkatkan aksesibilitas, memelihara konteks informasi, memperluas pemakaian sesumber informasi, dapat membantu siapapun untuk belajar berdasar metadata, dapat membantu dokumentasi pengembangan sistem, memfasilitasi pencarian, mendukung multi versi objek informasi, mendukung masalah legalitas, serta untuk bertahan dari perubahan lingkungan sistem.
Melihat manfaat dari metadata tersebut, penerapannya dalam memperlengkapi sumber informasi yang tersebar di Internet, seperti halaman web, tentunya akan memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk dapat mengelola dan mengakses metada-metadata yang “menempel” pada halaman web dengan mudah. Sebenarnya metadata yang melekat pada sumber Informasi di web bagaikan sebuah record data yang menyusun suatu database terdistribusi. Dengan jumlah miliaran halaman web dan sumber informasi lain yang tersebar di Internet, tentunya saya lebih setuju dengan definisi metadata yang disampaikan oleh Tony Gill.
Format Metadata untuk Web
Sebagian besar file format yang tersebar saat ini sudah mendukung adanya metadata. Sebuah metadata yang melekat pada suatu file, pada umumnya akan mengikuti suatu format metadata tertentu. Sebagai contoh untuk beberapa file gambar JPEG, TIFF menggunakan format EXIFF [6], PDF menggunakan format XMP [7], metadata GIF 89.a [8], OpenDocument format yang mendukung metadata (tersimpan pada file meta.xml), ID3 tag untuk MP3, dan sebagainya.
Dapat dibayangkan sekarang jika seandainya kita memiliki kumpulan file-file tersebut dan ingin membuat suatu sistem pencarian terhadap kumpulan file tersebut. Tentunya bukan hanya sekedar berdasar nama file, namun juga mestinya dapat berdasar isi dari metadatanya. Untuk dapat mencari file-file tersebut berdasar metadatanya, tentunya diperlukan modul untuk dapat mengambil metadata-metadata tersebut. Sebagai contoh ada sebuah proyek open source yang dikembangkan oleh perputakaan nasional New Zealand, yaitu Metadata Extraction Tool, dapat membantu untuk mengekstraksi metadata dari beberapa format file.
Sekarang bagaimana dengan metadata yang dapat digunakan pada Web? Oleh karena sebagian besar sesumber informasi di Web menggunakan format HTML, maka sebagian besar metadata untuk sebuah halaman Web akan tersimpan pada bagian <header></header>. Pada bagian <header> tersebut, HTML sudah menyediakan sebuah elemen yang bernama <meta> dengan pilihan meta default, antara lain: charset, content, http-equiv, name, atau scheme. Nilai yang dapat secara bebas diberikan, tanpa constraint nilai tertentu, adalah name. Dengan name kita dapat memasukkan “keywords”, “description”, “author”. Namun ketersediaan meta tersebut sangatlah tidak mencukupi untuk memberikan sesuatu informasi lain yang memperkaya content. Pada HTML5, kita juga dapat mendefinisikan elemen-elemen baru sesuai dengan kebutuhan. Dan fasilitas ini tentunya dapat digunakan untuk mendefinisikan metadata. Namun agar dapat dikenal oleh banyak orang atau mesin, maka metadata harusnya bersifat terbuka dan diakui oleh banyak komunitas. Ini adalah salah satu prinsip dalam Semantic Web.
Untuk itulah kemudian muncul format metadata lain yang dapat ditempelkan pada dokumen Web. Salah satunya yang termasuk format metadata untuk web pertama adalah Dublin Core Metadata Standard [9]. Terkait dengan pengembangan dan pemeliharaan DC Metadata ini, terbentuklah sebuah organisasi yang bernama Dublic Core Metadata Innitiative – DCMI [10]. Organisasi ini juga mengumpulkan beberapa tool yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk mendapatkan format Dublin Core [11]. Ada juga yang tidak tersebutkan pada daftar, namun menyediakan tool yang serupa, salah satunya adalah Dublin Core Generator. Metadata DC ini tidak hanya dapat dipasangkan ke dokumen HTML, namun juga format dokumen lain yang menerima suatu variabel string. Contoh Dublin Core Metadata dalam format XHTML:
<meta name="DC.Title" content="Perihal" />
<meta name="DC.Creator" content="Budi Susanto" />
<meta name="DC.Publisher" content="Wordpress" />
<meta name="DC.Type" content="Blog" />
<meta name="DC.Format" content="HTML" />
<meta name="DC.Language" content="Indonesia" />
<meta name="DC.Rights" content="Common Creative" />
Tugas 2.2 Pengantar Web Science - Etika, Konten dan Metadata dalam Web Science(Minggu 2)